Rabu, 21 Oktober 2009

Bunga Turun, Ramai-Ramai Ajukan KPR

MADIUN – Pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR) menunjukkan tren peningkatan cukup tajam. Ini menyusul penurunan suku bunga kredit hampir 2,5 persen. Di Bank BTN, pemohon KPR meningkat dua kali lipat dibanding pertengahan tahun lalu. bank btn
‘’Saat ini suku bunga KPR berkisar 13,5 persen untuk kategori KPR non subsidi. Sedangkan kategori subsidi hanya 9 persen,’’ ungkap Erwin Kidingallo, Asisten Manager Retail Service Bank BTN Cabang Madiun, kemarin (20/10).

Penurunan suku bunga kredit ini diprediksi berlanjut pada bulan November mendatang, dengan besaran di kisaran 13 persen. Bahkan, untuk plafon KPR non subsidi di atas Rp 150 juta hanya dikenakan bunga 12 persen.

Penurunan suku bunga ini, menurut Erwin, direspon bagus oleh masyarakat. Itu terbukti dari permohonan KPR yang meningkat signifikan. ‘’Apalagi, kami memang fokus pada kredit perumahan,’’ katanya.

Diakui, dengan semakin banyaknya perbankan yang mengeluarkan produk KPR, persaingan tingkat bunga masih memungkinkan terjadi. Hanya saja, Erwin menekankan bahwa perbedaan suku bunga tidak akan terlalu tajam, kecuali untuk plafon pinjaman dalam jumlah besar.

‘’Biasanya kalau plafon pinjamannya besar, bunga semakin ringan. Tapi, biasanya untuk plafon seperti itu hanya di kalangan tertentu saja,’’ tambahnya.
Soal prosedur pengajuan kredit ke bank, Erwin menegaskan, pemohon tidak perlu khawatir.

Sepanjang prosedur administrasi dipenuhi dan memenuhi persyaratan kemampuan kredit, kata dia, pihak bank tidak akan ragu-ragu mencairkan. ‘’Proses standarnya lima hari kerja, terhitung sejak persyaratan administrasi lengkap. Yang penting legalitas objek yang akan dibiayai sudah jelas,’’ kata Erwin.

Peningkatan pemohon KPR ini juga diakui sejumlah pengembang perumahan. Bagi developer yang membuka lokasi pemukiman baru, tingkat suku bunga saat ini dinilai cukup menguntungkan bisnis properti. Karena, mempengaruhi pertimbangan calon konsumen saat membeli rumah.

‘’Biasanya yang ditanyakan pertama kali ya bunga berapa. Baru prosedurnya sulit apa tidak,’’ ujar Titik, marketing salah satu pengembang perumahan yang berlokasi di Mojopurno, Wungu, Kabupaten Madiun.

Menurut dia, konsumen yang akan membeli rumah mayoritas menanyakan bank mana yang bekerjasama dengan developer bersangkutan, termasuk suku bunga yang berlaku di bank bersangkutan.

Karena membidik segmen menengah, Titik mengaku pihaknya bekerjasama dengan bank yang sudah berpengalaman menangani kredit perumahan. ‘’Dibanding dengan bank lain, biasanya prosedurnya lebih mudah, apalagi konsumen rata-rata wiraswasta. Kalau di bank lain agak sulit,’’ katanya.

Sementara itu, usaha konstruksi di Madiun diprediksi bakal bergairah. Ini menyusul adanya kebijakan penurunan suku bunga kredit oleh Bank Indonesi (BI) beberapa waktu lalu. ‘’Pasti akan berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhadap kesinambungan usaha konstruksi,’’ ujar Yayat Prawirasumantri, Ketua Umum Gapeknas Madiun, kemarin (20/10).

Dikatakan, penurunan suku bunga kredit akan menekan nilai kredit untuk modal usaha. Selain itu, juga berimbas pada turunnya harga bahan bangunan. ‘’Dampaknya positif. Akan menguntungkan kita, lantaran biaya operasional jadi lebih rendah,’’ tuturnya.

Menurut Yayat, secara mikro, dampak positif penurunan suku bunga kredit terhadap jasa konstruksi itu bisa langsung dirasakan. Tapi, secara makro, diprediksi baru terasa minimal tiga bulan setelah penetapan. ‘’Itupun jika sudah ada regulasi dari pihak bank-bank besar,’’ katanya.

Yayat menambahkan, dampak positif itu hanya akan dirasakan untuk proyek dengan pengajuan kredit baru. Sedangkan proyek yang sudah berjalan tidak. Karena, pinjaman kredit modal usahanya menggunakan kebijakan suku bunga lama.

Yang jelas, Yayat menyambut positif kebijakan penurunan suku bunga kredit tersebut, setelah beberapa lama bertengger di level atas. Ia juga berharap hal itu bukan sekadar kebijakan populis dan bisa bertahan dalam jangka waktu lama. ‘’Dengan begitu jasa konstruksi bisa kembali bergairah,’’ ujarnya.

Ditanya komposisi proyek jasa konstruksi di Madiun selama ini, Yayat mengatakan, didominasi proyek infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan jembatan. Sektor tersebut, kata dia, mendominasi sekitar 70 persen dari keseluruhan proyek. (yup/dra/isd)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

Posting Komentar

 
Komunikasi Bisnis. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.