Rabu, 23 Desember 2009

Perajin Gula Jawa Butuh Koperasi

PACITAN – Para perajin gula Jawa di wilayah Kecamatan Donorojo, Pacitan, menginginkan berdirinya sebuah koperasi untuk menaungi usahanya. Keinginan tersebut mencuat setelah mereka merasa harga hasil produksinya selalu dipermainkan pedagang. “Harga gula sekarang anjlok, Mas,” kata Sogiran, salah seorang perajin, kemarin (22/12).

Keinginan Sogiran ini diamini Wakino, pembuat gula Jawa lainnya. Menurutnya, harga gula sekarang berada di kisaran Rp 6.500 perkilogram. Nilai ini turun sekitar Rp 2.500 dari harga sebelumnya, yakni Rp 9.000 per kilogram.
Namun, perajin tak punya pilihan lain kecuali menjualnya ke pedagang meski harganya kurang layak. . Sebab, sampai sekarang belum ada koperasi yang menampung hasil usahanya.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa mendirikan koperasi agar para pedagang tidak bebas mempermainkan harga,” ujarnya. Di Kecamatan Donorojo kini terdapat sekitar 500 perajin gula.

Memang, Desa Widoro merupakan salah satu sentra penghasil gula Jawa. Pada musim penghujan seperti saat ini perajin mampu memproduksi 5 kilogram perhari. Sedangkan musim kemarau, jumlah produksi sedikit menyusut menjadi sekitar 3
kilogram perhari.

Penyebab menurunnya produksi di musim hujan lebih disebabkan faktor alamYakni, jumlah bunga kelapa lebih banyak dibanding ketika musim kemarau. Dari bunga itulah kemudian perajin mengambil nira sebagai bahan baku gula Jawa.

Keinginan dibentuknya koperasi juga dilontarkan Kepala Desa, Mahmudi. Menurutnya, adanya koperasi dapat mengangkat kesejahteraan para petani kelapa. Sebab, harga jual produksi gula Jawa bisa relatif stabil. ’’Nantinya, koperasi itu akan kita gunakan untuk menampung hasil produksi gula Jawa dari petani,” jelasnya. (wit)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Komunikasi Bisnis. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.