PACITAN - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pacitan, berupaya selektif pada investor di bidang pariwisata. Kebijakan ini diambil agar hasil pengelolaan aset wisata juga bisa dinikmati masyarakat setempat. “Apa yang kita lakukan semata-mata untuk melestarikan kearifan lokal yang sudah ada agar tidak tergusur,” kata Kepala Disbudparpora, M Fathoni, kemarin (4/12).
Diakuinya, masuknya investor bidang pariwisata sangat dibutuhkan oleh Pacitan. Sebab, selain bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), dapat mempromosikan potensi daerah setempat. Namun demikian, lanjut Fathoni, tidak semua pihak ketiga akan mendapatkan izin menanamkan investasi atau mengelola objek wisata. “Ketika kita bisnis wisata, akan ada pihak-pihak yang ikut menikmati. Misalnya, masyarakat di sekitar lokasi wisata,” ujarnya.
Dari segi promosi, kata Fathoni, daerah secara tidak langsung akan dikenal melalui upaya persuasif pihak investor karena mereka telah mempunyai banyak jaringan. Mulai dari lokasi wisata, akomodasi hingga transportasi.
Ia mencontohkan langkah yang dilakukan pengelola Pantai Teleng Ria, PT. El-John. Sebagai pengembang dan pengelola wisata bertaraf nasional, investor tersebut tidak hanya mempromosikan pantai tetapi juga mengenalkan objek wisata lain yang ada di Pacitan. “Kan sederhananya begini, masak seharian hanya melihat pantai. Makanya disiapkan pula lokasi-lokasi wisata lain untuk rangkaian tour,” jelasnya.
Ia menambahkan, dari segi pemberdayaan ekonomi masyarakat, lokasi wisata mendatangkan benefit tersendiri. Dari sebuah tempat wisata, masyarakat bisa mengambil keuntungan melalui tingkat kunjungan, khususnya sektor jasa. Mulai dari penyediaan fasilitas penginapan, home stay, guide, sampai pada penyediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Fathoni mengakui, keberadaan pihak swasta cukup memberi andil pada peningkatan PAD. Seperti pada tahun ini, pendapatan naik cukup signifikan, yakni Rp 900 juta lebih. Diperkirakan, hingga akhir tahun, bakal tembus Rp 1 miliar. Secara umum, perolehan pendapatan itu mengalami over target. Dari target Rp 500 juta, hingga akhir Oktober tahun ini, sudah terealisasi Rp 636 juta. Jika ditambah perolehan kontrak dari PT. El John sebesar Rp 300 juta, totalnya mencapai Rp 936 juta. (wit/isd)
0 komentar:
Posting Komentar