Senin, 07 Desember 2009

Warga Keluhkan Molornya Konversi

PONOROGO – Meski sudah di penghujung tahun, janji rekanan menyelesaikan konversi di Ponorogo belum terpenuhi. Akibatnya, warga yang belum tersentuh program pengalihan bahan bakar minyak tanah ke elpiji itu, terus menagih janji. Bahkan, sejumlah perangkat desa sempat gerah. ‘’Saya sampai pusing sendiri. Setiap keluar rumah pasti ditagih warga, kapan mau ada konversi,’’ keluh Minto, Ketua RT02/01 Dusun Krajan, Kelurahan Kadipaten, Ponorogo.

Minto dapat memahami kerisauan warga di RT-nya itu. Sebab, minyak tanah (mitan) sekarang semakin langka. Bersamaan dengan itu, Minto belum juga mendapat kepastian saat menanyakan ke kepala kelurahan kapan jatah konversi tabung dan kompor gas dibagikan. ‘’Jawabannya ya cuma tunggu, tunggu dan tunggu,’’ kata Minto.

Padahal, harga minyak tanah di kampungnya sudah tembus Rp 7 ribu perliter sejak sebulan terakhir. Sudah harganya mahal, bakan bakar cair ini sulit didapat. ‘’Kalau ada barangnya (mitan, Red) mungkin kita masih bersabar. Tapi sekarang ini, hanya untuk mendapatkan satu liter saja harus beli ke kota,’’ katanya.

Terkait dengan kondisi itu, Minto mewakili warganya mengaku sudah bosan menagih janji lagi ke pemerintah. Sebab, pemerintah pernah mematok target program konversi selesai menyeluruh pada September lalu. Satu bulan ditunggu, jadwal kembali molor hingga penghujung 2009 ini. ‘’Kami sudah bosan dengan janji. Dulu kita disuruh ikut program konversi, tetap saja akhirnya dirugikan,’’ ujar Minto.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian Sunarto ketika dihubungi menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja pihak rekanan. Ia menilai rekanan gagal merealisasikan program konversi sesuai jadwal. ‘’Saya bisa berbuat apa, saya sendiri juga pusing dengan janji rekanan yang terus saja molor seperti ini,’’ ungkapnya.

Sesuai jadwal, menurut Sunarto, rekanan mestinya merampungkan program konversi pada akhir September. Bahkan, rekanan sempat berjanji hendak menuntaskannya dalam waktu 40 hari. Karena itu, Sunarto mendesak rekanan agar segera merampungkan program konversi. Ini lantaran hampir seluruh wilayah di Kota Ponorogo sudah mengalami pengurangan pasokan mitan. ‘’Kami juga selalu proaktif memantau perkembangan. Dan kami hanya berharap Pertamina mendengar keluhan ini,’’ tegasnya.

Sayangnya, pihak rekanan dari Pertamina belum bisa dikonfirmasi, terkait dengan jadwal pasti terselesaikannya program konversi di Ponorogo. (rgl/isd)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

Posting Komentar

 
Komunikasi Bisnis. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.