MADIUN - Permintaan pasar terhadap televisi LCD terus meningkat. Berbagai keunggulan yang dimiliki membuat konsumen mulai meninggalkan TV jenis konvensional yang modelnya terkesan ‘’gemuk’’. ’’Fenomenanya masyarakat Madiun mulai mengganti televisi konvensional yang mereka miliki ke LCD,’’ ujar Hengky, direktur sebuah gerai elektonik ternama di Madiun.
Menurut dia, minat konsumen pada televisi LCD terus meningkat signifikan. Saat ini, kata dia, TV jenis itu memberikan kontribusi 30-40 persen pada total penjualan televisi di gerainya. ‘’Tren-nya (kecenderungan naiknya penjualan TV LCD, Red) sejak awal tahun,’’ ungkapnya
Selain bentuknya yang slim, menurut Hengky, tren kenaikan penjualan TV LCD juga dipengaruhi harga yang makin terjangkau. Ia mencontohkan ukuran 32 inci, sejumlah merk mematok harga Rp 3 juta – Rp 4 juta per unit.
Harga sebesar itu, lanjut Hengky, hanya terpaut sedikit dengan televisi konvensional. Dengan ukuran hampir sama, TV non LCD saat ini dipatok dengan harga Rp 2,5 juta hingga Rp 3 jutaan. ‘’Harganya tak jauh beda, makanya banyak konsumen ang lebih memilih membeli TV LCD,’’ paparnya.
Henky menambahkan, pertumbuhan penjualan TV LCD rata-rata mencapai 20 persen per tahun. Sebaliknya, penjualan TV konvensional cenderung menurun. Sementara soal merek, kata dia, buatan Jepang, Korea dan China masih mendominasi.
Sementara, Harsono, pengelola toko elektronik di Jalan Cokroaminoto memprediksi, pasar TV LCD sampai akhir tahun bisa tumbuh di atas 100 persen. Diakatakan, membaiknya daya beli masyarakat menjadi pemicu terdongkraknya pasar TV LCD di Madiun dan sekitarnya.
Menurut dia, produk TV LCD yang laris di pasaran di antaranya merek Panasonic, LG, Sony, dan Samsung. Sedangkan harganya, paling murah di kisaran Rp 4 juta. (dra/isd)
0 komentar:
Posting Komentar