Senin, 30 November 2009

Industri Kompor Mitan Kolaps

MADIUN- Program konversi minyak tanah (mitan) ke gas elpiji berdampak langsung terhadap industri kompor mitan di Kota Madiun. Sejumlah perajin mengaku usahanya mengalami kolaps alias megap-megap setelah adanya program tersebut.
kompor minyak tanah
Endang, salah seorang perajin kompor di Manguharjo, mengaku usahanya kini di ambang kebangkrutan. Pasalnya, permintaan turun drastis. ‘’Sebulan ini saja hanya terjual 5 unit,’’ ujar perempuan yang sudah bertahun- tahun menekuni usaha pembuatan kompor itu.

Menurut dia, sebelum program konversi, setiap hari ada saja pembeli dan pesanan yang datang ke rumah yang sekaligus difungsikan sebagai tempat usahanya. Dikatakan, dulu, setiap hari 4-5 unit kompor produksinya terjual. Ia juga rutin mengirim pesanan ke luar kota 50-60 unit dalam satu bulan.

Pesanan, lanjut Endang, tidak hanya dari sekitar Madiun. Melainkan, juga datang dari luar kota seperti Solo, Semarang, Surabaya, bahkan hingga ke luar Jawa seperti Bali dan Lombok. ‘’Saat itu karyawan saya mencapai puluhan orang,’’ ungkapnya.
Kini setelah konversi, ia tak lagi memiliki karyawan. Endang sendiri dan suaminya kini jarang membuat kompor lantaran tak ada pembeli dan pemesan. Kalau pun masih ada beberapa kompor yang terpajang di tokonya, itu merupakan sisa stok lama yang belum terjual hingga kini.

Untuk menyambung hidup, ibu tiga orang anak itu kini hanya melayani servis dandang dan panci. Selain itu, sesekali memenuhi pesanan orang yang ingin dibuatkan loyang atau perkakas rumah tangga lainnya yang terbuat dari seng. ‘’Itu hanya cukup untuk makan, Mas,’’ ujarnya.

Endang mengaku mempunyai rencana beralih ke usaha lain. Alasannya, tidak memiliki keahlian lain. Selain itu, belum memiliki modal cukup untuk memulai usaha baru.

Kondisi serupa dialami Adi, penjual kompor di pasar tradisional. Ia mengaku, sejak ada prgram konversi dagangannya sepi. Meski begitu, ia nekat berjualan kompor minyak. ‘’Walaupaun hanya satu-dua orang, masih ada saja yang membeli,’’ ujarnya.

Menurutnya, pembeli kompornya umumnya warga yang masih takut menggunakan gas elpiji. Sama seperti Endang, untuk bertahan hidup ia juga melayani servis tambal dandang dan panci. ‘’Kadang-kadang juga bawa anglo kalau ada pesanan,’’ terangnya. (dra/isd)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

Posting Komentar

 
Komunikasi Bisnis. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.