MADIUN- Harga emas dunia menembus level tertinggi, yakni 1.143, 4 US dolar per troy. Kondisi ini menyebabkan harga emas dalam negeri termasuk Madiun mengalami kenaikan, meski hanya sekitar 10 persen. ‘’Untuk yang 24 karat saat ini harganya Rp 343 ribu pergram,’’ ujar Heru Erlangga, Ketua I Asosiasi Pengusaha Emas (Apepi) Madiun, kemarin (19/11).
Diungkapkan, harga emas di Indonesi ditentukan oleh dua faktor. Yakni harga emas dunia dan kurs US dolar. Jadi, meski harga emas dunia saat ini mencapai titik tertinggi, namun masih terkoreksi dengan melonjaknya kurs rupiah terhadap US dolar. Sehingga kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. ’’Naik tapi masih dalam toleransi wajar,’’ tuturnya.
Kendat idemikian, lanjut Heru, kenaikan tersebut sangat dirasakan oleh kalangan pelaku usaha perhiasan emas. Sejak harganya naik, transaksi pembelianmenjadi lesu. Sebaliknya, aksi jual cenderung meningkat. ’’Ya sejak sepekan lalu. Sebagian warga memanfaatkan momen ini (kenaikan harga, Red) dengan menjual perhiasan emas simpanannya. Mumpung harganya tinggi, dijual bisa untung,’’ tuturnya.
Lesunya penjualan emas saat ini, kata Heru, juga dipengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Terutama terkait penurunan daya beli. ’’Selain akhir bulan, saat ini juga masanya bercocok tanam, sehingga warga sementara mengalihkan dananya untuk modal bertanam padi,’’ terangnya. (dra/isd)
0 komentar:
Posting Komentar